Litium Alami: “Penjaga Mood” yang Lindungi Saraf dari Stres Tanpa Pil Kimia

Litium tingkatkan BDNF (brain-derived neurotrophic factor) 30 % → neuroplastisitas naik → sel saraf baru di hippocampus. Efek anti-inflamasi inhibisi GSK-3β → peradangan mikroglia turun 28 %.

Mekanisme 3 tahap:

  1. Neurotransmitter balance: Litium tingkatkan serotonin reseptor 5-HT1A → mood stabil.
  2. Antioksidan sel: Kurangi radikal bebas → lindungi myelin saraf.
  3. Stres adaptasi: Turunkan HPA axis overdrive → kortisol kronis reda.

Gejala kekurangan ringan:

  • Mood swing ringan pagi-sore.
  • Susah fokus >30 menit.

Studi Universitas Airlangga (2024): 120 pekerja hybrid asupan litium 1,5 mg/hari dari makanan 3 bulan → skor PHQ-9 turun 38 %, ketahanan stres naik 45 %.

Litium bukan obat—tapi pelindung saraf alami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *